Karya Tulis Ilmiah Remaja
ini nih contoh Karya Ilmiah lengkap...
PEMERINTAH KABUPATEN BANTAENG
3.Susu 4.kelapa
PEMBUATAN DODOL DARI JAGUNG
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH
KELOMPOK VII
KELAS XI. IPA 2
1 AYU FITRIAH
MAGFIRA NIS 414177
2 SARAH
ASHARI NIS 414170
3 RABIATUL
ADAWIYAH NIS 414325
4 SYAHRUNI NIS 414171
5 RENI
ANGRAENI NIS 414167
SMA NEGERI 2
BANTAENG
DINAS PENDIDIKAN,
PEMUDA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN BANTAENG
MARET 2016
PEMBUATAN JAGUNG MENJADI DODOL
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata
pelajaran
Bahasa Indonesia
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH
KELOMPOK VII
KELAS XI. IPA 2
1 AYU FITRIAH
MAGFIRA NIS 414177
2 SARAH
ASHARI NIS 414170
3 RABIATUL
ADAWIYAH NIS 414325
4 SYAHRUNI NIS 414171
5 RENI
ANGRAENI NIS 414167
SMA NEGERI 2
BANTAENG
DINAS PENDIDIKAN,
PEMUDA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN BANTAENG
MARET 2016
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 2 BANTAENG
Jalan Elang 52, Bantaeng,
Telepon 0413-21118
LEMBAR PENGESAHAN
Karya
tulis ilmiah yang berjudul:
PEMBUATAN JAGUNG
MENJADI DODOL
Telah
dibaca dan disetujui pada tanggal 27
Februari
2016
Oleh
Mengesahkan:
Kepala
SMA Negeri 2 Bantaeng, Guru Pembimbing
Syafruddin, S.Pd., M.M. Rosmini, S.Pd
NIP 19670920 199203 1 011 NIP
197011081994122002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
ini. Tak lupa pula kita kirimkan salam dan selawat kepada
junjungan kita Nabi Muhammad saw. yang telah membawa kita dari zaman jahiliah
menuju zaman yang serba modern.
Penyusunan karya tulis ini bertujuan untuk menginformasikan
pengolahan jagung menjadi dodol. Selain itu,
karya tulis ini dibuat untuk memenuhi salah
satu tugas dalam Kelompok Ilmiah Remaja.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tidak sedikit tantangan dan hambatan yang penulis hadapi
dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak terutama kepada Ibu Pembina yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian yang dilakukan ini
masih jauh dari kesempurnaan sehingga apabila terdapat kesalahan dalam karya
tulis ilmiah ini baik disengaja maupun tidak disengaja penulis memohon maaf
karena penulis hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Penulis
berharap kepada pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang membangun. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan karya tulis ilmiah
selanjutnya. Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita semua.
Bantaeng, Maret 2016
Penulis
ABSTRAK
Ayu Fitriah Magfira,
dkk. 2016. Pembuatan Jagung Menjadi Dodol.
Penelitian ini membahas pemanfaatan jagung menjadi dodol. Tujuannya agar
masyarakat dapat mengetahui pemanfaatan jagung tidak hanya dapat diolah menjadi jagung rebus atau bakwan jagung saja tetapi juga dapat diolah menjadi dodol.
Pembuatan dodol ini juga tidak
membutuhkan biaya yang cukup mahal, oleh karena itu
sangat membantu untuk menghindari pembusukan pada jagung saat musim panen tiba yaitu dengan cara
pengawetan yang tidak menggunakan bahan kimia berbahaya dan tidak berdampak
buruk bagi kesehatan tubuh kita. Proses pengawetan ini yaitu dengan cara diolah
menjadi dodol dengan rasa yang khas jagung. Pembuatan dodol dari jagung ini sangat bermanfaat tidak hanya bagi masyarakat tetapi juga
petani jagung dapat
merasakan keuntungannya . Penelitian ini bersifat eksperimen.
Untuk mendapatkan informasi yang akurat, penulis melakukan eksperimen dan
wawancara langsung kepada sejumlah pegawai dari kantor Dinas Pertanian
Kabupaten Bantaeng dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa jagung dari dodol yang penulis buat cukup mendapatkan perhatian yang baik dari masyarakat.
Dengan penilaian dan masukan yang masyarakat berikan, penulis yakin akan
menghasilkan dodol jagung yang lebih baik di
masa yang akan datang. Hal ini dapat menjadi usaha baru bagi
masyarakat dan menjadi inovasi baru bagi para petani jagung karena
dapat diolah menjadi dodol yang enak dan berkualitas.
Kata kunci: Jagung, dodol
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
ABSTRAK iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL viii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 3
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA 4
A.
Kajian Teori 4
1. Buah Jagung 4
a. Klasifikasi
Jagung 4
b. Budi Daya
Jagung 5
c. Pemeliharaan Buah Jagung 6
d. Hama dan Penyakit 6
e. Manfaat Jagung 7
2. Dodol 8
a. Pengertian Dodol 8
b. Kandungan Dodol 9
c. Bahan Baku Pembuatan Dodol 9
d. Jenis-Jenis Dodol 9
B. Kerangka Pikir 11
BAB III METODE PENELITIAN 12
A. Jenis Penelitian 12
B. Waktu dan Tempat Penelitian 12
C. Variabel Penelitian 12
D. Prosedur Penelitian 12
E. Teknik Pengumpulan Data 13
F. Teknik Analisis Data 13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 15
A. Hasil Penelitian 15
B. Pembahasan 17
BAB V PENUTUP 19
A. Simpulan 19
B. Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 20
LAMPIRAN-LAMPIRAN 21
Lampiran 1 Foto Alat dan Bahan 21
Lampiran
2 Foto Proses Pembuatan Dodol Jagung 23
Lampiran
3 Biodata Penulis 24
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Buah Jagung 4
Gambar 2.2 Dodol 10
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Pikir 11
Gambar 4.1 Dodol
Jagung 15
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Hasil Uji
Organoleptik (Rasa) 15
Tabel 4.2 Hasil Uji
Organoleptik (Aroma) 16
Tabel 4.3 Hasil Uji
Organoleptik (Warna) 16
Tabel 4.4 Hasil Uji
Organoleptik (Tekstur) 17
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Jagung saat ini semakin digemari oleh masyarakat,
menjadikan komoditas ini memiliki nilai komersial yang tinggi. Mengacu pada hal
tersebut, maka perlu adanya suatu jaminan mutu atas produk yang dihasilkan oleh
petani agar dapat menjaga kepercayaan konsumen dan meningkatkan apresiasi
masyarakat terhadap jagung. Oleh karena itu, dalam rangka memberikan jaminan
mutu untuk meningkatkan daya saing produk, maka jagung yang dihasilkan harus memenuhi standar yang
dapat diterima konsumen secara luas, baik di pasar dalam negeri maupun pasar
internasional.
Tanaman jagung merupakan
jenis tanaman yang banyak dibudidayakan di Provinsi Sulawesi Selatan. Tanaman
ini memiliki nilai strategis yang dikaitkan dengan kebanggaan daerah melebihi
nilai ekonomi signifikan yang dimilikinya. Kegiatan budi daya pada saat
ini terpusat di wilayah dataran rendah di Sulawesi Selatan, disesuaikan dengan jenis
varietas tradisional yang umum dibudidayakan. Terjadi pergeseran pemanfaatan
lahan yang memberikan tekanan terhadap kegiatan budi daya tanaman ini
akibat pengenalan kegiatan budi daya tanaman sayuran bernilai tinggi.
Hubungan kontrak antara petani dengan industri pengolahan tidaklah
menguntungkan karena tingkat keuntungan petani akan menurun pada saat pasokan
tinggi. Jenis varietas baru dapat dievaluasi untuk mengkaji kemungkinan
pembudidayaan di wilayah dataran tinggi yang dekat dengan lokasi industri pengolahan di
Makassar, yang merupakan peluang perluasan wilayah pemasok bagi industri
pengolahan. Jenis varietas baru untuk pelaksanaan kegiatan budi daya di
wilayah dataran rendah juga perlu untuk dievaluasi untuk meningkatkan mutu produk dari
wilayah ini.
Hanya saja saat ini pemanfaatan jagung belum begitu maksimal, mengingat jagung hanya
dijadikan sebatas makanan penutup saja. Belum banyak olahan jagung yang dapat
menguntungkan bagi mayarakat luas, padahal jagung itu sendiri budi dayanya sangatlah luas dan
banyak terutama di daerah Bantaeng. Penulis berinisiatif mengembangkan olahan jagung
tersebut menjadi sajian yang digemari berbagai kalangan baik orang dewasa
maupun anak-anak. Jagung itu dapat diolah menjadi dodol.
Dodol adalah panganan
manis yang bermutu tinggi, serta memiliki tekstur lembut dan cita rasa yang
lezat. Dodol berasal dari Indonesia dan Malaysia.
Nilai gizi dodol
sangat tergantung pada nilai gizi bahan baku yang digunakan, untuk membuat
dodol yang memiliki kualitas tinggi bahan bakunya perlu diketahui dengan pasti.
Di balik kelembutan dan rasa manisnya, dodol terbukti memiliki beberapa fakta
gizi yang tidak terduga.
Banyak tersedia bahan
dodol yang mudah dalam pembuatannya, yaitu dodol instan, dengan adanya dodol
yang mudah dan praktis konsumsi dodol di Indonesia mulai meningkat secara
sering dengan adanya dodol instan yang pemuatannya tidak memerlukan ahli khusus
dan dapat dibuat di rumah.
Tetapi dodol yang beredar di pasaran tidak bisa dijamin mutunya. Banyak
yang menggunakan bahan-bahan aditif untuk menciptakan rasa yang begitu lezat
tetapi berbahaya bagi tubuh manusia. Walaupun begitu, dodol yang beredar di
pasaran juga harganya sangat mahal.
Pengolahan dodol
jagung merupakan salah satu produk dari jagung yang bisa dimanfaatkan
masyarakat untuk mengolah jagung lebih baik lagi, mengingat jagung sendiri
masih kurang pemanfaatannya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengolah
buah jagung ini menjadi dodol sebagai salah satu alternatif dalam memanfaatkan
hasil alam sekitar khususnya di daerah Kabupaten Bantaeng.
1. Rumusan Masalah
Dari
latar belakang di atas, penulis
merumuskan masalah sebagai
berikut:
1.
Bagaimana cara mengolah sari pati jagung menjadi dodol ?
2.
Bagaimana tanggapan responden terhadap pembuatan dodol dari sari pati
jagung?
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cara
mengolah sari pati jagung menjadi dodol.
2. Untuk mengetahui tanggapan
responden terhadap pembuatan dodol dari sari pati jagung.
3. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan tentang upaya yang dapat dilakukan
untuk pengolahan hasil tanaman jagung dan meningkatkan nilai ekonomis dari buah jagung
2. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat dapat mengetahui bahwa jagung tidak hanya digunakan sebagai
tanaman yang dapat dijadikan makanan pencuci mulut saja ataupun makanan meja,
melainkan dapat diolah menjadi dodol yang tidak menggunakan bahan aditif.
b. Agar masyarakat dapat memanfaatkan jagung menjadi dodol sehingga buah ini
tidak menjadi limbah dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah
penghasilan.
3. Bagi Pemerintah
Dapat meningkatkan devisa negara, karena jagung
merupakan tanaman yang produksinya sangat banyak sekarang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Jagung
a. Pengertian Jagung
Buah jagung adalah salah
satu tanaman
pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk Amerika
Tengah dan Selatan, bulir jagung
adalah pangan
pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan
beberapa daerah di Indonesia. Buah ini disebut
sebagai Zea mays L. Buah ini banyak berkembang juga di Indonesia.
Kingdom : Plantae
Bangsa : Parietales
Suku : Poaceae
Marga : Zae
Jenis/ Spesies : Z. mays Gambar 2.1 Buah Jagung
Buah ini cukup disukai selain rasanya yang khas karena
manfaatnya yang baik untuk kesehatan tubuh manusia. Manfaatnya yang cukup besar
ini menjadi daya tarik masyarakat untuk mengkonsumsi buah ini. Jagung
memiliki karbohidrat yang tinggi, sehingga sangat baik dikonsumsi sebagai penghasil energi.
Buah yang memiliki bulir berwarna oranye atau
putih ini mengandung vitamin yang tidak bisa
diproduksi oleh tubuh manusia. Oleh karena itu jagung dibutuhkan sebagai sumber
pemenuhan kebutuhan vitamin yang ada dalam tubuh manusia.
Di Indonesia setidaknya ada tiga jenis jagung yang banyak dibudidayakan
masyarakat yaitu:
1. Jagung Komposit
2. Jagung Hibrida
3. Jagung Transgenik
b. Cara
Budi Daya Jagung
Jagung memerlukan
cahaya matahari langsung untuk tumbuh dengan normal. Tempat dengan curah
hujan 85-200 mm per bulan, suhu udara 23-27°C (ideal),
dan pH tanah 5,6-7,5 adalah tempat terbaik. Jenis tanah
tidak terlalu penting, asalkan aerasi baik dan ketersediaan air mencukupi. Air
yang cukup pada fase pertumbuhan awal, dan fasepembungaan serta pengisian
biji adalah kritis bagi produksi jagung pipilan.
Lahan
penanaman jagung tidak boleh memiliki genangan. Pengolahan tanah awal perlu
mempertimbangkan pembuatan parit pengatusan air atau pembuatan bedengan. Pada tanah
masam pengapuran diperlukan.
Penanaman
jagung secara tradisional dilakukan dengan tangan menggunakan tugal untuk
melubangi tanah. Dalam pertanian dengan mekanisasi, penanaman bijian jagung dilakukan menggunakan mesin
penanam. Kepadatan populasi tanam yang biasa dipakai adalah 60 000 sampai 120
000 tanaman per ha, yang biasa diterjemahkan dalam jarak antarbaris (50-100 cm)
dan jarak dalam baris (10-40 cm). Pemilihan jarak tergantung ukuran tanaman
jagung. Jagung yang dipanen genjah dapat toleran terhadap kepadatan tanam
tinggi, sementara jagung berukuran besar seperti jagung hibrida memerlukan
populasi yang sedang sampai rendah.
Kebutuhan
hara jagung dikenal relatif tinggi. Selain memerlukan pupuk organik sebagai
pupuk dasar/awal, jagung memerlukan masukan nitrogen (N, dari urea ataupun ZA),
fosfat, dan kalium untuk pertumbuhan dan hasil yang optimal. Kebutuhan nitrogen
jagung tinggi, pemberian pupuk N biasanya diberikan dua sampai tiga kali. Unsur
kalium penting bagi pembungaan.
Pada
pertengahan masa pertumbuhan vegetatif jagung mengeluarkan akar udara (aerial
roots) sehingga memerlukan pembumbunan untuk
memaksimalkan penyerapan hara. Pengendalian tumbuhan pengganggu (gulma)
dilakukan menggunakan herbisida atau
dilakukan dengan pendangiran.
Pemberian
air biasanya diberikan dengan cara penggenangan parit apabila hujan tidak
tersedia. Air dialirkan melalui saluran irigasi atau menggunakan pompa air.
c. Pemeliharaan
Jagung
Ø Penjarangan dan Penyulaman
Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.
Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.
Ø Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.
Ø Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang.
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang.
Ø Pengairan dan Penyiraman
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.
d. Hama dan Penyakit
Organisme
pengganggu dalam budidaya jagung di daerah tropika dan non-tropika berbeda.
Di kawasan Asia tropika, penyakit utama jagung adalah
· bercak daun jagung (Southern leaf blight) karena
cendawan Bipolaris maydis (teleomorf: Cochliobolus
heterostrophus),
· hawar daun jagung (Northern leaf blight) karena
cendawan Setosphaeria turcica (anamorf: Exserohilum
turcicum),
Hama utama jagung adalah
· penggerek batang
jagung Ostrinia furnacalis (Asia
tropika) dan Ostrinia nubilalis (daerah
subtropika dan iklim empat musim)
Di Afrika tropis dikenal gulma sekaligus parasit berbahaya
yang diawasi ketat agar tidak masuk ke kawasan Asia tropika, yaitu striga.
e. Manfaat Jagung
Secara umum ada banyak manfaat jagung yang baik untuk menjaga dan
meningkatkan kesehatan tubuh manusia, salah satunya adalah karena jagung
merupakan merupakan buah yang mengandung karbohidrat.
Selain itu, manfaat jagung diantaranya sebagai
berikut.
1. Meningkatkan
Kesehatan Organ Pencernaan. Kandungan serat yang cukup tinggi dalam jagung
dapat membantu proses pencernaan makanan lebih lancar. Oleh karena itulah,
berbagai masalah atau gangguan pencernaan seperti susah buang air besar tidak
akan menyiksa anda lagi.
2. Memperkuat
Tulang Pada Tubuh Anda. Jagung ternyata mengandung nutrisi seperti magnesium,
besi, tembaga serta fosfor. Berbagai nutrisi itulah yang dapat menutrisi tulang
agar lebih kuat dan tidak mudah rapuh.
3. Menjadikan Kulit
Lebih Awet Muda. Antioksidan yang melimpah dalam jagung dapat membantu
menutrisi seluruh jaringan kulit di tubuh anda. Jadi, bagi siapapnn yang
berniat tampil fresh dan terlihat lebih muda dari usia yang sebenarnya, jagung
bisa menjadi salah satu kuncinya.
4. Menangkal Gejala
Kurang Darah Atau Anemia. Kepala pusing merupakan salah satu indikasi bahwa
seseorang terkena anemia. Jagung memiliki kandungan vitamin B serta asam folat
yang berfungsi mencegah anemia yang cukup efektif.
5. Meningkatkan
Kesehatan Organ Jantung Anda. Jagung menyimpan nutrisi seperti vitamin C,
karotenoid serta bioflavonoid yang berperan dalam mengontrol kadar kolesterol
didalam darah serta meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh anda.
6. Menyehatkan
Organ Penglihatan Anda. Jagung mengandung sumber beta karoten yang mana
merupakan pembentuk vitamin A didalam tubuh anda. Jadi, konsumsilah jagung
dengan batas yang normal untuk membantu mencukupi nutrisi yang dibutuhkan
oleh organ mata anda.
7. Pencegah
Diabetes Yang Cukup Efektif. Kandungan fitokimia yang terdapat dalam biji
jagung akan mengatur penyerapan serta pelepasan hormon insulin didalam
tubuh anda. Inilah yang menobatkan jagung sebagai salah satu makananan yang
bergizi tinggi untuk mencukupi kebutuhan nutrisi pada tubuh semua orang.
2. Dodol
a. Pengertian Dodol
Dodol adalah sejenis
makanan yang dikategorikan dalam jenis makanan manis. Untuk membuat dodol yang
bermutu tinggi cukup sulit karena proses pembuatannya yang lama dan membutuhkan
keahlian. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat dodol terdiri dari santan
kelapa, tepung beras, gula pasir, gula merah dan garam. Dodol juga adalah
makanan berupa gel yang terbuat dari campuran bahan beras pati, gula dan bahan
pengisi lainnya seperti buah dan rumput laut. Dodol tergolong makanan semi
basah dengan kadar gula tinggi sehingga dapat disimpan agak lama (1-3 bulan).
Pembuatan makanan ini tidak sulit dan dapat dilakukan dengan menggunakan
alat-alat yang biasa terdapat pada rumah tangga.
b. Kandungan Dodol
Kue Dodol adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Dodol mengandung energi sebesar 395 kilokalori,
protein 3 gram, karbohidrat 81,2 gram, lemak 5,7 gram, kalsium 12 miligram,
fosfor 80 miligram, dan zat besi 2 miligram. Selain itu di dalam Dodol
juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0
miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100
gram Dodol, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
c. Bahan Baku Pembuatan
Dodol
Hampir semua dodol diproduksi dari campuran santan kelapa, tepung
ketan, gula pasir, gula merah, dan garam.
Bahan tambahan pada dodol menentukan rasa. Dodol dari durian disebut
dodol durian, dodol dari sirsak disebut
dodol sirsak, dodol dari nangka disebut
dodol nangka, dodol dari jahe disebut
dodol jahe, dan dodol dari jagubg disebut dodol jagung.
d. Jenis-jenis Dodol
Teknologi pembuatan dodol terbaru memungkinkan
produksi dodol dilakukan dengan mudah.
Berikut ini jenis-jenis dodol yang biasa dijumpai:
1) Dodol Buleleng (Dodol Bali)
Dodol tradisional yang satu ini memang bukan dodol
biasa. Bentuknya memanjang dibungkus daun jagung kering yang wangi
aromanya. Tidak hanya laris-manis sebagai sajian upacara keagamaan tetapi juga
banyak diborong sebagai oleh-oleh..
2) Dodol Garut
Dodol Garut merupakan makanan
khas dari kota Garut provinsi Jawa Barat. Terdapat banyak jenis dari dodol
Garut ini, diantaranya adalah dodol wijen, dodol nanas, dodol tomat, dodol
durian, dodol coklat, dan masih banyak lagi jenis-jenisnya. Dodol ini termasuk
kepada makanan camilan karena rasanya yang manis.
3) Dodol Sirsak
Dodol Sirsak diolah dari sirsak pilihan dengan kualitas terbaik, diproses secara modern dan higienis. Dodol Sirsak memiliki kandungan dan nilai gizi tinggi, berserat tinggi, dan mengandung vitamin C. Selain rasanya enak dan segar juga merupakan makanan yang sangat baik bagi tubuh serta dapat dijadikan oleh-oleh ataupun bingkisan.
Dodol Sirsak diolah dari sirsak pilihan dengan kualitas terbaik, diproses secara modern dan higienis. Dodol Sirsak memiliki kandungan dan nilai gizi tinggi, berserat tinggi, dan mengandung vitamin C. Selain rasanya enak dan segar juga merupakan makanan yang sangat baik bagi tubuh serta dapat dijadikan oleh-oleh ataupun bingkisan.
4) Dodol Durian (Lempok)
Lempok adalah dodol dengan bahan utama dari buah durian yang merupakan makanan olahan tradisional andalan masyarakat Sumatera Selatan dan sekitarnya. Pembuatan lempok ini dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat dengan teknologi sederhana.
Lempok adalah dodol dengan bahan utama dari buah durian yang merupakan makanan olahan tradisional andalan masyarakat Sumatera Selatan dan sekitarnya. Pembuatan lempok ini dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat dengan teknologi sederhana.
5) Dodol Betawi
Dodol merupakan salah satu makanan khas yang dimiliki masyarakat Betawi yang banyak diminati orang sejak zaman dulu sampai sekarang. Bagi masyarakat Betawi Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha identik dengan dodol. Selain karena sudah menjadi tradisi, biasanya dodol tersebut juga dikirim kepada sanak famili. Tidak hanya itu, dodol Betawi juga biasa dijadikan hantaran wajib bagi pengantin Betawi.
Dodol merupakan salah satu makanan khas yang dimiliki masyarakat Betawi yang banyak diminati orang sejak zaman dulu sampai sekarang. Bagi masyarakat Betawi Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha identik dengan dodol. Selain karena sudah menjadi tradisi, biasanya dodol tersebut juga dikirim kepada sanak famili. Tidak hanya itu, dodol Betawi juga biasa dijadikan hantaran wajib bagi pengantin Betawi.
Gambar 2.2 Dodol
B. Kerangka Pikir
Diolah Menjadi Dodol
|
Dodol Pasaran
|
Mahal
|
Menggunakan Bahan Aditif
|
Jagung
|
Pemanfaatan Kurang
|
Mudah Dijumpai
|
Gambar 2.3 Bagan
Kerangka Pikir
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan yaitu penelitian eksperimen.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan
pada hari Jumat, 5 Februari 2016.
2. Tempat Penelitian
Borong
Kalukua, Kelurahan Tanah Loe, Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng.
C. Variabel Penelitian
Adapun variabel yang penulis gunakan yaitu variabel bebas dan terikat. Adapun
variabel bebas yaitu dodol, sedangkan variabel terikat yaitu jagung.
D. Prosedur Penelitian
1. Alat dan Bahan
a. Alat: berupa kompor, wadah, saringan,
blender, sendok, gunting, parut, dan talenan.
b. Bahan: buah jagung, kelapa, susu, tepung ketan, gula merah, dan garam
2. Proses Pembuatan
a. Pisahkan biji jagung
dari kulitnya.
b. Blender jagung yang
telah dikupas tadi.
c. Setelah jagung diblender teksturnya akan berubah menjadi cair
dan bijinya akan hancur.
d. sisihkan jagung
e. Parut satu biji
kelapa.
f. Setelah kelapa
diparut, ambil jagung yang tadi telah diblender kemudian satukan dengan kelapa
parut.
g. Kemudian saring bahan
yang telah disatukan.
h. Setelah disaring,
baagi adonan dalam dua wadah, sisipkan
i. Cairkan gula merah
diatas wajan dengan api sedang.
j. Setelah mencair,
masukkan adonan pertama kemudian aduk.
k. Adonan kedua,
campurkan dengan ½ bungkus tepung ketan. Kemudian, tuangkan ke dalam wajan yang
berisi gula merah dan adonan pertama.
l. Masukkan satu sachet
susu dan garam seujung sendok makan.
m. Aduk terus adonan
hingga mengental, sekitar 2 jam
n. Setelah mengental, tuang dodol ke dalam talenan dan dinginkan
o. Hias dodol sesuai
keinginan
p. Dodol jagung siap disajikan.
E. Teknik Pengambilan
Data
Dalam penelitian
ini, teknik pengumpulan data yang kami gunakan yaitu:
1. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan (observasi) adalah pengamatan yang sistematis tentang objek kajian yang dipilih untuk diteliti.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui percakapan langsung dengan
orang lain secara intensif dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dengan
begitu diharapkan kita mendapat berbagai informasi yang dibutuhkan terkait
penelitian yang kita lakukan. Wawancara ini dilakukan kepada responden yang
dapat menilai secara objektif dan memberikan saran tentang penelitian yang kita
lakukan.
F. Teknik Analisis Data
Pada
penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan yaitu secara kualitatif dan
kuantitatif. Kuantitatif yaitu dihitung dari jumlah jagung yang digunakan,
sedangkan kualitatif yaitu dari uji organoleptik yang penulis lakukan kepada
beberapa responden.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil percobaan
yang penulis lakukan, hasil
dari ”pemanfaatan jagung menjadi dodol” dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar
4.1 Dodol Jagung
Berdasarkan uji organoleptik yang penulis lakukan terhadap 30 responden, masing-masing responden memiliki
pendapat berbeda-beda. Hasilnya sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Uji Organoleptik (Rasa)
Nilai
|
Responden
|
Frekuensi
|
1
|
0
|
0 %
|
2
|
2
|
7 %
|
3
|
4
|
13 %
|
4
|
9
|
30 %
|
5
|
15
|
50 %
|
Keterangan nilai:
1 = Kurang
Sekali 4
= Baik
2 =
Kurang 5
= Sangat Baik
3 = Cukup
Tabel 4.2 Hasil Uji Organoleptik (Aroma)
Nilai
|
Responden
|
Frekuensi
|
1
|
2
|
7 %
|
2
|
2
|
7 %
|
3
|
13
|
43 %
|
4
|
13
|
43 %
|
5
|
0
|
0 %
|
Keterangan nilai:
1 = Kurang
Sekali 4
= Baik
2 =
Kurang 5
= Sangat Baik
3 = Cukup
Tabel 4.3 Hasil Uji Organoleptik (Warna)
Nilai
|
Responden
|
Frekuensi
|
1
|
0
|
0 %
|
2
|
3
|
10 %
|
3
|
9
|
30 %
|
4
|
15
|
50 %
|
5
|
3
|
10 %
|
Keterangan nilai:
1 = Kurang
Sekali 4
= Baik
2 =
Kurang 5
= Sangat Baik
3 = Cukup
Tabel 4.4 Hasil Uji Organoleptik (Tekstur)
Nilai
|
Responden
|
Frekuensi
|
1
|
3
|
10 %
|
2
|
3
|
10 %
|
3
|
16
|
53 %
|
4
|
6
|
10 %
|
5
|
2
|
10 %
|
Keterangan nilai:
1 = Kurang
Sekali 4 = Baik
2 =
Kurang 5 = Sangat Baik
3 = Cukup
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian ini,
penulis dapat menjelaskan bahwa dodol yang
terbuat dari jagung ini memiliki banyak manfaat karena jagung selama ini hanya
dijadikan sebagai makanan penutup sehingga pengolahannya belum optimal. Dodol dari jagung tersebut sangat baik apabila menjadi
konsumsi bagi masyarakat, karena tidak menggunakan bahan pewarna dan zat aditif
lainnya. Dodol yang sering dikonsumsi masyarakat belum terjamin
mutunya, apalagi dodol yang bukan olahan pabrik sehingga masyarakat harus mengurangi mengonsumsi dodol.
Tak
kalah dengan dodol lainnya. dodol dari jagung ini juga mengandung banyak
nutrisi di dalamnya, sehingga cocok untuk kita makan sehari-hari tanpa perlu
ada efek samping yang ditimbulkan oleh dodol tersebut. Selain itu, dodol ini juga bebas dari bahan-bahan
kimia seperti bahan pengawet.
Dodol ini dapat bertahan selama beberapa hari jika disimpan di lemari es. Berdasarkan hasil
uji organoleptik, responden
memiliki selera yang berbeda-beda mengenai dodol jagung ini. Untuk kategori rasa yang menyukai dodol
jagung ini terdapat 50%, aroma 43%, warna 50% dan
tekstur 53%. Dengan demikian, dodol jagung ini dapat
dikembangkan menjadi produk andalan dan masyarakat dapat merasakan keuntungan
dari produk ini karena bernilai ekonomis.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikut.
1. Cara membuat dodol berbahan dasar jagung cukup mudah,
meskipun membutuhkan kerja keras dan kesabaran dalam masa pembuatannya. Alat
dan bahan yang digunakan mudah didapatkan. Bahan dasar yang digunakan yaitu
jagung. Adapun alat yang
digunakan dalam pembuatan dodol jagung ini yaitu berupa
sendok pengaduk, wadah, saringan, blender, gunting, kompor,
parut, mikser, dan talenan.
2. Berdasarkan
pendapat responden ternyata dodol jagung ini diminati banyak orang dari segi rasa, aroma,
warna, dan tekstur.
B. Saran
Untuk perbaikan penelitian yang penulis lakukan,
diperlukan observasi lebih lanjut lagi. Penulis juga mengharapkan partisipasi secara aktif oleh
masyarakat dan pemerintah dalam pengembangan penelitian yang penulis
lakukan. Sehingga pemanfaatannya dapat dioptimalkan dan sesuai
dengan takaran yang dipakai dalam pembuatan dodol pada umumnya. Selain itu,
penelitian perlu dilakukan agar diketahui jumlah gizi jagung yang telah diolah
menjadi dodol. Penulis mengharapkan dengan
adanya olahan baru dari jagung yang penulis buat, dapat memotivasi masyarakat
yang telah membudidayakan tanaman jagung agar dapat dimanfaatkan seoptimal
mungkin dan tidak hanya dijadikan sebagai makanan penutup saja.
.
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto Alat dan Bahan
1.a Alat
1. Kompor 2. Blender 3.
Wadah
4. Talenan 5. Parut 6.
Wajan
7.Pengaduk 8. Gunting 9.Saringan
1.b Bahan
1.
Jagung 2. Tepung ketan
Jagung 2. Tepung ketan
3.Susu 4.kelapa
5.Gula
Merah 6.Garam
Lampiran 2. Proses Pembuatan
Lampiran 3. Biodata Penulis
BIODATA PENULIS
1. Nama lengkap : AYU FITRIAH
MAGFIRA
Tempat, tanggal lahir : Bantaeng, 27 Mei 1999
Alamat : Borong Kalukua,
Tanah Loe
Nama orang tua :
a. Ayah : Alimuddin
b. Ibu : Murniati
Kelas : XI
IPA 2
No. Urut : 27 (Dua Puluh Tujuh)
NIS : 414177
2. Nama lengkap : RABIATUL ADAWIYAH
Tempat, tanggal lahir : Bantaeng,
Alamat : Kampung Barayya
Nama orang tua :
a. Ayah : Tangngai
b. Ibu : Saha’
Kelas : XI
IPA 2
No.
Urut : 29 (Dua Puluh Sembilan)
NIS : 414325
3. Nama lengkap : SARAH ASHARI
Tempat, tanggal lahir : Bantaeng, 26 Oktober 1998
Alamat : Bateballa
Nama orang tua :
a. Ayah : Jamaruddin
b. Ibu : Qamariah
Kelas : XI
IPA 2
No.
Urut : 25
NIS : 414170
4. Nama lengkap : SYAHRUNI
Tempat, tanggal lahir : Bantaeng,
Alamat :
Nama orang tua :
a. Ayah : Syahrir
b. Ibu : Rahmatia
Kelas : XI
IPA 2
No.
Urut : 26
NIS : 414171
5. Nama lengkap : RENI ANGRAENI
Tempat, tanggal lahir : Bantaeng,
Alamat :
Nama orang tua :
a. Ayah : Ruslan Yajji
b. Ibu : Nurlaelah
Kelas : XI IPA
2
No.
Urut : 24
NIS : 414167
DAFTAR PUSTAKA
Subekti, Argo Nuning,. dkk. 2012. Morfologi Tanaman dan Fase Pertumbuhan
Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia : Maros.
Adnyana, Putu Budi & Ida Bagus Putu
Arnyana. 2000. Morfologi Tumbuhan. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan : Singaraja.
Komentar
Posting Komentar