Pembelajaran PAIKEM
MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM
Salah satu model pembelajaran yang menarik adalah PAKEM (Pembelajaran
Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dan berkembang jauh dari PAIKEM
(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).
Meskipun memiliki cara dan teknik pelaksanaan yang sangat luas dibandingkan
model lain, model ini menuntut agar guru selalu melakukan empat atau lima tindakan (Aktif, Kreatif,
Inovatif, dan Menyenangkan).
Aktif :
pembelajaran harus melibatkan peserta didik secara langsung. Siswa di ajak
untuk terjung langsung dalam proses pembelajarran. Dengan demikian, siswa
merasa menjadi bagian yang utuh dari proses pembelajaran. Pembelajaran haruslah
merupakan aktifitas baik dari guru maupun dari siswa. Dalam pembelajaran,
seharusnya siswa lebih aktif dari pada guru. Disini di tuntut peran guru untuk
melibatkan siswa untuk mencari bahan, membaca, mengemukakan pendapat, dan
menyanggah ataupun menyimpulkan pembelajaran sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Setiap siswa mempunyai cara dan teknik yang unik untuk
mempelajari sesuatu, sehingga kita tidak dapat melaksanakan dengan satu cara
saja. Guru harus selalu berusaha agar semua peserta didik melibatkan dirinya
dalam proses pembelajaran. Indikator aktif dapat di lihat dari keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran siswa, aktivitas dalam mengerjakan soal, melakukan praktik, dan mengemukakan pendapat.
Aktif juga di tandai dengan “kelas yang
meriah”.
Kreatif :
sebagai guru, harus memberkan kesempatan kepada peserta untuk kreatif
mengembangkan ide danpikiran sesuai dengan kemampuan masing-masing. Kreatif
di tandai dengan beragamnya cara, teknik, dan metide yang di gunakan siswa saat
menjawab soal, melakukan siswa, membuat catatan, cara menghapal, cara membuat
tugas, dan sebagainya. Mereka harus di beri kesempatan untuk mengembangkan
bakat dan kemampuan mata epelajaran masing-masing: tidak mesti menggunakan
cara-cara atau teknik yang kita berikan. Teknik yang kita berikan hanyalah
sebagian kecil “titian keledai” agar peserta didik sesuai keinginannya dalam
mengembangkan kemampuannya berdasarkan tuntutan KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum) atau tuntan SKL ( Standar Ketuntasan
Lulusan).
Efektif :
proses pembelajaran haruus berlangsung secara efektif. Artinya tepat sasaran
sesuai dengan indikator dan tujuan yang akan di capai dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran yang di lakukan harus sesuai dengan RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah di susun dengan baik. Disisi lain,
guru dituntut untuk membuat persiapan dan merencanakan pembelajaran
sebaik-baiknya. Perencanaan pembelajaran yang baik akan menghasilkan PBM
(Proses Belajar Mengajar) yang optimal segala bahan, teknik, cara,
pertanyaan, dan soal sudaah di pikirkan sebelum PBM berlangsung. Pada saat PBM berlangsung,
dapat di lakukan perubahan jika ada ide baru yang lebih baik. Dengan catatan, PBM
tidak melebar kemana-mana sehingga tujuan yang sebenarnya tetap tercapai.
Inovatif :
sebagai guru, kita harus dapat menyajikan pelajaran dengan cara-cara baru
dan tidak dengan teknik yang menoton. Berbagai cara harus kita cari dan
digunakan agar peserta didik dapat mencapai KKM dan SKL yang telah di tentukan.
Dengan inovasi teknik, cara, metode, dan model, maka pembelajaran akan menjadi
menarik. Guru harus selalu inovatif dengan banyak belajar dari internet,
perpustakaan, buku, atau sumber belajar lain yang ada di lingkungan nya untuk
mendukung proses pembelajaran.
Kreatif dan inovatif
pada dasarnya sama. Hanya saja, inovatif lebih menekankan pada hal-hal
baru yang merupakan temuan yang kita lakukan. Kreatif merupakan berbagi cara,
teknik, metode, atau model guru untuk dapat mecapai KKM dan SKL yang telah di
tentukan. Semakin banyak pengalaman yang di peroleh guru, maka akan
menghasilkan teknik yang semakin banyak. Agar kreatif, guru harus selalu
mengikuti pelatihan. Seminar, loka karya, atau simposium yang berkaitan dengan
pembelajaran. Gunakan waktu seperti tu untuk menimbah ilmu dan kemudian
mengimplementasikannya dalam pembelajaran di kelas.
Menyenangkan:
guru harus dapat menciptkan suasan pembelajaran yang “meriah” di dalam kelas.
Ada beberapa pihak yang mengartikan “menyenangkan” memerlukan biaya yang murah. Padahal tidak
demikian. Untuk melakukan pembelajaran yang menynangkan kita harus mempunyai
persiapan yang baik.
Komentar
Posting Komentar